Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Pendidikan
Mandiri
adalah hal yang mutlak bagi siapa saja dimasa sulit seperti sekarang ini. Saat
tanah didesa tidak lagi memberikan jaminan hidup, ketika lapangan kerja
diperkotaan semakin sempit dan ketika angka pengangguran semakin tinggi, maka
hanya dengan usaha mandiri yang mampu membuat manusia bisa bertahan melawan
kerasnya kehidupan. Untuk menjadi mandiri paling tidak dibutuhkan, ide
cemerlang, kecakapan, kreatifitas, kejelian menangkap peluang, semangat pantang
menyerah, kemauan yang keras, ambisi dan juga dukungan dana yang cukup.
Membangun
kemandirian individu memang tidak mudah apalagi membangun kemandirian bangsa.
Kemandirian bagi bangsa ini rasanya sangat sulit diwujudkan ditengah terpaan
krisis multidimesional dan bencana yang tak berujung. Kemandirian bangsa ini
terus menerus terancam oleh berbagai problematika kebangsaan, mulai dari
rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), eksploitasi sumber daya alam yang
tidak terkontrol, indeks pertumbuhan ekonomi mikro yang jalan ditempat,
anggaran pendidikan yang tetap kecil, ketahanan pangan yang lemah, sengketa
atas pulau – pulau terluar, budaya KKN yang semakin mengakar, ketergantungan
kepada pihak asing khususnya lembaga moneter internasional, sampai penjualan
aset-aset nasional kepada pihak asing.
Kemandirian juga berarti perilaku mampu
berinisiatif, mampu mengatasi masalah atau hambatan, mempunyai rasa percaya
diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Pendapat
tersebut juga diperkuat oleh Kartini yang mengatakan bahwa kemandirian adalah
hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana
seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya.
Dalam konteks kebangsaan, bangsa yang
mandiri itu artinya bangsa yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri dengan
segala sumberdaya yang dimiliki, mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dan
mampu mengembangkan inovasi dan riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang akhirnya memiliki keunggulan dan daya saing. Hal ini dipertegas oleh
Robert Havighurst bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
- Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,
- Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,
- Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya kreasi dan inovasi.
- Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.
Beberapa aspek di atas, dapat
disimpulkan kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh secara komulatif
selama perkembangan hidupnya dimana suatu bangsa akan terus belajar untuk
bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi yang dihadapinya. Dengan
kemandiriannya, suatu bangsa dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang
lebih baik dan lebih mantap.
·
Pendidikan Sebagai
Pembentukan Kemandirian Bangsa
Kemandirian merupakan salah satu karakter yang dicita-citakaan sejak lama.
Bahkan sebelum kemerdekaan, kemandirian bangsa merupakan salah satu tujuan
pokok bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan asing. Demikian juga diera
pembangunan pada masa sekarang. Suatu negara bisa mandiri karena memiliki
karakter atau jati diri kebangsaan yang sangat kuat. Pembinaan sikap kemandirian penting untuk dibina sejak
dini sesuai dengan program Kementrian Pendidikan Nasional yang sudah
mencanangkan pendidikan karakter sejak tahun 2010. Sikap mandiri sangat penting
dimilki oleh siswa, agar dalam melaksanakan tugas tidak tergantung pada orang
lain dan bertanggung jawab atas apa yang telah dikerjakannya. Sikap mandiri
siswa dalam mengerjakan tugas harus dipupuk sejak sedini mungkin, karena
dengan sikap mandiri dapat menunjukan inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi,
dan mempunyai sifat percaya diri.
·
Membangun Kemandirian Melalui Pengembangan Profesi Pendidik
Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat
penting dalam kehidupan suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi
pendidikan yang sangat penting dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik
merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga kualitas
pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan
tugasnya di masyarakat. Dengan mengingat hal tersebut, maka jelas bahwa
upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik menjadi suatu syarat
mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya
Pendidikan merupakan suatu usaha atau aktivitas untuk
membentuk manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik intelektual,
sosial, emosional maupun spiritual, trampil serta berkepribadian dan dapat
berprilaku dengan dihiasi akhlak mulia. Ini berarti bahwa dengan pendidikan
diharapkan dapat terwujud suatu kualitas manusia yang baik dalam seluruh dimensinya,
baik dimensi intelektual, emosional, maupun spiritual yang nantinya mampu
mengisi kehidupannya secara produktif bagi kepentingan dirinya dan masyarakat.
Untuk itu pendidikan sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan agar
tercipta bangsa yang mandiri. Kemandirian bangsa dalam bidang pendidikan
merupakan suatu keharusan yang harus dijunjung tinggi oleh bangsa ini
karena dengan pendidikan persoalan-persoalan yang terjadi pada saat ini akan
bisa diatasi dengan adanya manusia-manusia yang memiliki pengetahuan yang
tinggi dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan diharapkan sebagai
pembentukan kemandirian bangsa.
Sumber : https://sugiyati089.wordpress.com/artikel-pendidikan-ekonomi-akuntansi/upaya-guru-membangun-kemandirian-siswa-dalam-meningkatkan-kualitas-pendidikan-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar