ILMU BUDAYA DASAR
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan
merupakan dua hal yang sangat erat terkait ssatu sama lain, Manusia di alam
dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi.
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan
sistem yang dimiliki oleh manusia ( Ilmu Kimia ). Manusia merupakan
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan
merupakan kumpulan dari energi ( Ilmu Fisika ). Manusia merupakan makhluk
biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.
Dari definisi tersebut
diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak
segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itu
sebenarnya? Oleh karena itu kita akan menerangkan siapa manusia itu dari
unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang
akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun
manusia
1) Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait,
yaitu
a. Jasad,
yaitu : badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya
b. Hayat,
yaitu : mengandung unsur hidup
c. Ruh,
yaitu : bimbingan dan pimpinan tuhan
d. Nafs
yaitu : kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu,
a. Id,
yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
Nampak
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id.
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir
Dari uraaian di atas
dapat mengkaji aspek tindakan manusia
dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur – unsur manusia. Kesemua
unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B. HAKEKAT MANUSIA
·
Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa, wujudnya konkrit tetapi
tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
·
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika di bandingkan dengan makhluk yang lainnya.
·
Makhluk biokultural, yaitu makhluk
hayati yang budayawi
·
Maklhluk ciptaan Tuhan yang terikat
dengan lingkungan ( ekologi ), mempunyai kualitas dan martabat Karen kemampuan
bekerja dan berkarya.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi memang
berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil
tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau
banyak menekan kepada pembatasan konsep indovidu sebagai kesatuan analisis
tersendiri.
Sampai sekarang, ilmu
psikologi di Negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep – konsep dan
teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis
dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Untuk menghidari
pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subjek yang terkandung
dalam batas individu yang terisolasi. Maka Hsu telah mengambangkan suatu
konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung
delapan daerah yang seolah – olah seperti lingkaran – lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
Banyak orang mempersoalkan
perbedaan antara kebudayaan baran dan kebudayaan timur. Padahal konsep itu
berasal dari orang eropa barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi
dunia, menguasai wilayah luas di Africa, Asia, dan Oceania. Dan memantapkan
pemerintah – pemerintah jajahan mereka dimana – mana. Semua kebudayaan di luar
kebudayaan mereka di Eopa barat di sebutnya Kebudayaan Timur, Sebagi lawannya
kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Apabila kita berbicara tentang
kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya.
Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam – macam definisi yang telah
dipikirkan oleh sarjana – sarjana bidang social budaya seluruh dunia.
Seorang antoprolog
yaitu E.B.Taylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah
kompleks yagn mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat
istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang di dapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup
kesemuanya yang di dapatkan atau di pelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
E.
UNSUR
– UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang sarjana, telah mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits
mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menurut ia bahwa hanya ada
empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,
dan kekuatan politik.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul
Universal Categories of Culture mengemukakan, Bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
Universal, yaitu :
1. Sistem
Religi
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem
Pengetahuan
4. Sistem
Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Masalah lain yang juga penting tentang
kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat
dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah ( material )
dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan Rohaniah ( Spritual ) dangan
ciri dapat dirasa saja.
F.
WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan
mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya sifatnya abstrak,
tidak dapat dilihat dan berpussat pada kepala manusia yang menganutnya, atau
dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
bersifat konkret, dapat diamati atau di observasi.
3. Wujud
sebagai benda :
Aktivitas manusia yang ssaling berinteraksi tidak
lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk
mencapai tujuannya.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam
kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal
dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan – tindakan dan
karya manusia.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value
Orientation ( 1961 ) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia,
secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hekekat
hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola –
pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat
karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda,
diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya
memberikan kedudukan atau kehormatan.
3. Hakekat
waktu manusia ( WM )
4. Hakekat
alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus
mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
5. Hakekat
hubungan manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, baik secara horizontal ( sesamanya ) maupun secara vertical (
orientasi kepada tokoh )
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yag statis, semua
kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah
gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang mendjadi wadah kebudayaan
tadi.gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan – hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini
disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang beada dalal jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah
lebih cepat.
I.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia
dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan anatara manusia
dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Prosess dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap :
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia hidup dengan baik.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan
masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama
lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar menganalisa dapat dilakukan
dengan lebih cermat.
BAB
III
KONSEP
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN
A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic
Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal
dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan
mempelajari the humanies orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya
dan lebih halus. Jadi the humanies berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai
kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia
harus mempelajari ilmu, yaitu, the humanities disamping tanggung jawabnya yang
lain. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Hamper di
setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the
humanities. Ini terjadi karena seni merupakan eskpresi nilai kemanusiaan, dan
bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat
atau agama.
Orientasi humanities adalah ilmu :
dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam
the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B. ILM BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang
– kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja.
Dalam bahasa Indonesia istah tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan
dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal
jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa
lama meliputi
1. Dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita
pelipur lara
B. Prosa
baru meliputi
1. Cerita
pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
C. NILAI – NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa
fiksi memberikan wawasan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya
bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan
sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau
diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai
kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik yang
secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1. Figura
bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb.
2. Kata
– kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata
– kata berjiwa yaitu kata yang sudah diberi suasana tertentu
4. Kata
– kata yang konotatif yaitu kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan
asosiasi tertentu
5. Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati
Dibalik kata – katanya yang padat,
ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia.
Puisi menyuguhkan kepada kita suasana – suasana dan peristiwa kehidupan manusia
dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan.
Adapun alasan yang mendasari penyajian
puisi pada perkualiahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra
puisidisebut “pengalaman perwakilan’. Ini berarti bahwa manusia senantiasa
ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan
pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
2. Puisi
dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai makhluk social, yang terlibat dalam issue dan
problem social. Secara imaginative puisi dapatmenafsirkan situasi dasar manusia
social yang bias berupa ;
·
Penderitaan atas ketidak adilan
·
Perjuangan untuk kekuasaan
·
Konflik dengan sesamanya
·
Pemberontakan terhadap hokum tuhan
Puisi – puisi umumnya sarat akan nilai
etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak
mewarnai puisi adalah cinta kasih ( yang
terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan )
Rendra dengan puisinya ‘episode’
misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk ke dalam jiwa dua
sejoli muda – mudi yang sedang jatuh cinta
BAB 1V
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, cinta
adalah rasa sangat suka kepada ata rasa sayang kepada, ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artiya perasaan sayang
atu cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta menurut Dr
Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu Keterikatan, Keintiman, dan Kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersam dia. Unsur yang kedua adalah Keintiman, yaitu adanya kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi. Panggilan – panggilan formal sepeti bapak, ibu, saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan ; sayang dan sebagainya. Unsur yang
ketiga adalah kemesraan yaitu, adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan
rasa sayang, dan seterusnya.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta
menampakkan diri berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya
sendiri. Kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya,
atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bias kita dapatkan dalam
kitab suci Al-Quran.
Cinta
Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga dir. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Cinta
kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasing sayang pada orang-orang lain, bekerja sama
denga dan memberi bantuan kepada orang lain.
Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual, sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, seserasian,
dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga.
Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dangan anak
– anaknya tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si
ibu dengan anak – anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa
dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya doronagn
keibuan, melainkan dorongan psikis.
Cinta
kepada sesama manusia
Puncak cinta manusia, yang paling
bening, jernih, dan spiritual aialah cintanya kepada Allah dan kerinduan Kepadan-Nya. Tidak hanya dalam shalat,
pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaannyadan Ridha-Nya
Cinta
kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini Karena
Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus
umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam
suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak
terlahir dan terbentuk sabagai hasil curahan kasih sayang orng tuanya.
Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan
perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi
kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya
bermacam – macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini
dapat dibedakan :
1) Orang
tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang
terhadap anaknya baik berupa moral – materil dengan sebanyak – banyaknya, dan
si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon.
2) Orang
tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih lebihan memberikan
kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak,
orang tuamendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa
yang di perbuat si anak.
3) Orang
tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya,
tingkah lakunya sendiri – sendiri, tanpa saling memperhatikann.
4) Orang
tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan
kasih sayang dengan sebanyak – banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua
dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling
membutuhkan.
D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal darikata mesra, yang
artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik
antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga..
Kemesraan dapat menimbulkan kreativitas
manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai
dengan kemampuan dan bakatnya.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri
dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya
yang bening dan belaian mesra jari – jemari mereka yang bergetar.
E.
PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kapada Tuhan adalah inti, nilai
dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan
menciptkan alam semesta
F.
BELAS
KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga
macam cinta, cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia ialah
cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan suadara. Dan ketiga cinta Amor/eros
ialah cinta Antara pria dan perempuan. Sedangkan cinta amor karena unsur yang
sulit dinanar, misalnnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi
seorang pemuda yang kerdil. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati
kepada nasib atau keadaan yang di derita orang lain.
Cara menumpahkan belas kasihan
Berbagai macam cara orang memberikan
belas kasihan bergantung kepada situasi dan konsisi. Ada yang memberikan uang,
ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan
sebagainya.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta
kasih antar orang – orang yang sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu
merupakan cinta kasih terhadap orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat
perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, keduanya mempunyai kesamaan bahwa
pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja.
Pertama – tama cinta kasih erotis kerap
kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu
keruntuhan tiba-tiba tembok nyang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang
yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu,
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba – tiba ini pada hakekatnya hanyalah
sementara saja. bilamana orang asing tadi telah menjadi seorang yang diketahui
secara inti, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi, tidak ada lagi kemesraan
tiba-tiba yang harus di perjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang
seperti dirinya sendiri.
BAB
V
Manusia
dan Keindahan
A.
KEINDAHAN
Kata
keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus, permai, cantik, elok, molek,
dan sebagainya.Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran
dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu
abadi,dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal,artinya
tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan
atau lokal.
a.
Apakah Keindahan Itu
Keindahan
itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.Dalam
pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni :
- keindahan dalam arti yang luas
2.
keindahan
dalam arti estetis murni
- keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungan dengan penglihatan
Pengertian keindahan yang
seluas-luasnya meliputi :
·
keindahan
seni
·
keindahan
alam
·
keindahan
moral
·
keindahan
intelektual
Keindahan
dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.Sedang keindahan dalam arti
terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang
diserapnya dengan penglihatan, yakni hanya berupa keindahan dari bentuk dan
warna.
b.
Nilai Estestik
Nilai
estestik adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan
secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada
bendanya itu sendiri.
Tentang
nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau
ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan.Tetapi
penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik
adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.Nilai instrinsik
adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan,
ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh:
·
puisi
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik.
·
tari,
tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala
macam janis pakain dan gerak-geriknya.
c.
Komteplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yamg indah.Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
d.
Sebab Manusia menciptakan Keindahan
Keindahan
itu pada dasarnya adalah alamiah.Alam ciptaan Tuhan.Ini berarti bahwa keindahan
itu ciptaan Tuhan.Alamiah artiya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuannya
tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia,
kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan
alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan;
- Tata nila yang telah usang
Tata
nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih
rendah dari derajat laki-laki.
- Kemerosotan zaman
Keadaan
yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemorosotan
moral.Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia
yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
Contoh
karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S Rendra berjudul “Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta”.
- Penderitaan manusia
Banyak
faktor yang membuat manusia itu menderita.Tetapi yang paling menentukan ialah
faktor manusia itu sendiri.Manusialah yang membuat orang menderita sebagai
akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.Yang
tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat kemanusiaan.
- Keagunaan tuhan
Keagungan
Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta
serta kejadian-kejadian alam.Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan.
e.
Keindahan Menurut Pandangan Romatik
Dalam
buku AN Essay on Man (1954),Emas Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak
bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan
kata-kata penyair romatik John Keats(1795-1821) sebagai pegangan.Dalam Edymion
dia berkata:
A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases ; it wil
never pass nothingness
Bahwa
sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan
tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Mengenai
keindahan, Coleridge mengutip shakespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer
night: Thing base and vile holding no quality/love can transpose to from and
dignity”.yaitu sesuatu yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan
menjadi berarti.
Hakekat
negatif capability adalah suatu proses. keraguan, ketidaktentuan dan misteri
adalah suatu proses.
B. RENUNGAN
Renungan
berasal dari kata renung: artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori.teori-teori itu ialah: teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologik.
a.
Teori Pengungkapan
Seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia, expression adalah sama dengan
intuition.dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui
penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan(images).
b.
Teori Metafisik
Teori
seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik
filsafati,konsep keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengemukakan suatu teori peniruan(imitation theory).
c.
Teori Psikologis
Teori
metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan
konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak
memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari
kinginan-keinginan itu.
C.
KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar,
dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan,ukuran dan seimbang.
Dalam
pengertian perpaduan misalnya ,orang berpakain harus dipadukan warnanya bagian
atas dengan bagian bawah. Dalam keindahan ini sebagian ahli pikir menjelaskan,
bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kulitas/pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal.Kualita yang paling sering disebut kesatuan
(unity).Keselarasan (harmony), kesengtakupan (symetry), keseimbangan (balance),
dan keterbalikan (contrast). Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi,
bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat
diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is untiy of formal
realition among our sence-perception).
a.
Teori Obyektif Dan Teori Subyektif
The
Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta
seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif.Salah satu
persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari
keindahan.Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau
hanya trdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.
Pendukung
teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung
teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shafessbury, dan Edmund Burke.
Teori
obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai
estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang
bersangkutan,terlepas dari orang yang mengamatinya.
b.
Teori Perimbangan
Teori
obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda: Kwalita
bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh
bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum
Masehi sampai abad 17 di Eropa.
Teori
perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi
selama 22 abad.Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan
aliran-aliran termasuk dalam seni.Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya
dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.
A
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIANPENDERITAAN
Penderitaan berasal
dari kata derita, Kata derita berasal dari kata sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita aritinya menganggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada
yang berat da nada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seorang belum tentu ,erupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau
sebagai awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan
dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang – kadang bermakna agar manusia sadar
untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diiberikan tanda atau wangsit sebelumnya. Tanda atau wangsit demikian dapat
berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur,
atfau mengetahui memalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan.
Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai
dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan
dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara
medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis,
penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. sekali
lagi semuanya merupakan “Risiko” karena seorang mau hidup. Sehingga enak atau
tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib
diatasi.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau
rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci
diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di musyrik, syirik,
dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya. Antara lain,
ayat Al Ankabut menyatakan :
“masing-masing
bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada
diantaranya kami hujani dengan batu – batu kecil seperti kaum aad, ada yang
diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula
yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, da nada pula yang kami
tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan – siksaan itu, Allah tidak akan
menganiaya merekan namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena
dosa-dosanya”
Dengan demikian
jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan
lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita
seperti itu, Koran cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya
psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
·
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila
ia pada suatu saat tiddak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
·
Kesepian dialami oleh seseoarang
merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai
·
Ketakutan merupakan bentuk lain yang
dapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin,
C.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam
ilmu psikologi dikenal dengan ketakutan mental, secara lebih sederhana
kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak
mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus yang harus diatasi sehingga
yang bersangkutan ertigkah kurang wajar.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
b. Nampak
pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hat, apatis, cemburu, mudah
marah.
Tahap – tahap ganguan kejiwaan
adalah
a. Gangguan
kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita aik jasmanis maupun
rohaninya
b. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mubdur atu lari, sehingga cara
bertahan dirinya salah
c. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan
Sebab – sebab timbulnya kekalutan
mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kirang sempurna
b. Terjadinya
konflik social budaya akibat norma berbeda anatara yang bersangkutan dengan apa
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi
c. Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan social
Proses kekalutan mental yang
dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
a. Positif
: trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap
survive dalam hidup
b. Negatif
: trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi.
Penderitaan maupun
siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia
ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai
merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya
lebih baik mati daripada hidup, dengan pengrtian bahwa dengan kematiannya maka
berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka terlalu
menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan “pinta” bunuh diri.
D.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membua manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetakan yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain, banhkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita
Apabila kita
memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar
di dunia, sabagian besar kehidupannya dialalui dengan penderitaan dan penuh
perjuangan. Pemimpin Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam
penjara colonial karena perjuangan memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin
– pemimpin kita yang lain.
E.
PENDERITAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern
sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar, hal ini telah
dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan
sebagian lainnya membuat manusia menderita. Pencipta bom atom, reactor nuklir,
pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang
terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bm atom Hirosima
dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Unisoviet, kebocoran gas beracun di
India. Pengguna peluru kendali dalam perang Irak.
Media massa merupakan
alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa
simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB – SEBABNYA
Apabila kita
kelompokkan sacara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a)
Penderitaan yang timbul karena perbutan
buruk manusia.
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dangan alam sekitarnya
b)
Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab Tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya sikap yang timbul dapat berupa sikap positip ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa , ingin bunuh diri. Sikap ini dingkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi susah menjadi bubur”. Kelanjutan
dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap pisitif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti.
Apabila sikap negative
dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca ,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nial kehidupan
dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak
sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang
berupa hambatan harus disingkirkan.
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. PENGERTIAN
KEADILAN
Keadilan menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan
sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan
terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua
orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran
yang telah ditetapkan , maka masing masing irang harus memperoleh benda atau
hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima
bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut
berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh plato
diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalikan diri, dan perasaan dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang
lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut
hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan
bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama,
Berdasarkan kesadaran
etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan
kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka
sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang
lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut
hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
B.
KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang
keadilan, anda tentu ingat akan dasar Negara kita ialah Pancasila. Sila kelima
Pancasila, berbunyi “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
Dalam dokumen lahirnya
Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah
satu dasar Negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip “ tidak
ada kemiskinan di didalam Indonesia merdeka”. Dari usul dan penjelasan itu
Nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.
Dalam ketetapan MPR RI
No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamatan pancasila
(ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut :
Dengan sila keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang
sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk
mewujudkan keadilan social itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu di
pupuk, yakni :
1) Perbuatan
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Sikap
adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
3) Sikap
suka memberi penolongan kepada orang yang memerlukan
4) Sikap
suka bekerja keras
5) Sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama
Keadilan dan ketidak
adilan dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia
menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan
ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. banyak hasil seni lahir
dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik, dan lain-lain
C.
BERBAGAI MACAM KEADILAN
A)
Keadilan
Legal atau Keadilan Moral
Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hokum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang
adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu disebut keadilan
moral, sedagkan sunoto menyebutnya keadilan illegal.
Ketidak adilan
terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas
yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.
B)
Keadilan
Distributif
Aristoteles
berpendapat bahwa keadialan akan terlaksana bilamana hal-hal sama diperlakukan
secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when
equals are treated equally)
C)
Keadilan
Kmomutatif
Keadilan ini
bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat.
D.
KEJUJURAN
kejujuran atau jujur
artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang
dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu
adalah kenyataan yang benar – benar ada. Jujur juga berarti seorang bersih
hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hokum. Untuk itu dituntut
satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama
dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menempati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang
tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri, Apabila niat telah
terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongan disaksikan
orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran
mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan
keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya
budi pekerti. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna, apabila
lidahnya tidak suci, teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat
merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat
menguntungkanmu.
Orang bodoh yang jujur
adalah lebih baik daripada orang pandai yang
lancing, barangsiapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati
janji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik sehingga tidak
menerima belas kasihan Tuhan.
Dalam kehidupan
sehari -
hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat
dipidahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. Ketidak jujuran sangat luas
wawasannya, sesuai ddenngan luasnya kehidupan dan kebutuhan hidup manusia.
Untuk mempertahankan
kejujuran, berbagai cara dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan
pendidikan, orang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai batas batas yang
dapat dibenarkan.
E.
KECURANGAN
Kecurangan atau curang
identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, sama pula dengan licik,
meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu
memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan
tanpa bertenanga dan berusaha, sudah tentu keuntungan yang berupa materi.
Mereka yang berbuat curang menganggapakan mendatangkan kesenangan atau
keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan
manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan
tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang
dan senang bila masyarakat disekelilingnya menderita. Orang seperti itu
biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun
tidak membenarkan orang mengumppulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa
menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal
semacam itu dalam istilah agama tidak
diridhoi Tuhan.
Bermacam – macam sebab
orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam
sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek
peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat askpek tersebut dilaksanakan
secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma moral atau norma
hokum. .
F.
PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan
tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap
orang menjaga dengan hati-hati agar namanya
tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga
disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya
Penjagaan mana baik erat
hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik
atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan
tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, acara bergaul,
sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang
dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau
perbuatan yang baik dangan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat
manusia, yaitu :
a) Manusia
menurut sifat dasarnya adalah makhluk
moral
b) Ada
aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan diri
sendiri sebagai perilaku moral tersebut.
Pada hakekatnya,
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan; bahwa apa
yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Untuk memulihkan nama
baik, manusia harus tobat atau minta maaf, tobat dan minta maaf tidak
hanya dibibir, melainkan harus
bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan membrikan kebajikandan
pertolongan kepada sesama hidup yang
perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada
tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu
dipupuk.
G.
PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu
reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkahh laku yang
seimbang.
Dalam Al Quran terdapat
ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertaqwa
kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun
diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang
seimbangm, yaitu siksaan di neraka.
Pembalasan disebabkan
oelh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balsan yang
bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan
yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnyam, manusia
adalah makhluk moral dan makhluk social. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi
norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena tiap
manusia tidak menghendaki hak dan kewajiban dilanggar atau diperkosa, maka
manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak
dan kewajiban itu adalah pembalasan.
BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN
HIDUP
A.
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,harapan,petunjuk
hidup di dunia.pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pengalaman
manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup
timbul melalui proses lama dan terus menerus,sehingga hasil pemikiran itu dapat di uji kenyataannya.hasil
pemikiran itu dapat di terima oleh akal,sehingga dapat diterima oleh akal.
Pangan hidup
banyak sekalli macamnya dan ragamnya.akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
·
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan yang mutlak kebenarannya
·
Pandangan hidup
yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut
·
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relative kebenarannya
Pandangan hidup
oada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita,kebajikan,usaha,keyakinan/kepercayaan.
cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat di dapat dengan usahan
dan perjuangan.kebajikan yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram.usaha/perjuangan
adalah kerja keras yang dilandasi kepercayaan/keyakinan.keyakinan/kepercayaan
dapat diukur dengan kemampuan akall,kemampuan jasmani dan kepercayaan pada
tuhan.
B. CITA-CITA
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia ,yang disebut cita-cita adalah keinginan,harapan,tujuan
yang selalu ada dalam pikiran.apabila cita-cita tidak mungkin atau belum
terpenuhi disebut angan-angan.seseorang dapat mencapai cita-cita hal itu
tergantung dari 3 faktor yaitu:
·
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita
ditentukan oleh kualias manusiannya.ada orang yang tidak berkemauan sehingga
apa yang di cita-citakan hanya khayalan saja.sebaliknya dengan anak yang
berkemauan keras ingin mengejar cita-citanya,cita-cita merupakan motivasi atau dorongan
dalam menempuh hidup untuk mencapainnya.
·
Faktor kondisi
yang mempengaruhi tercapainnya
cita-cita,pada umumnnya dapat disebut
yang mnenguntungkan dan menghambat.
·
Fakotr tingginya cita-cita yang merupakan faktor
krtiga dalam mencapai cita-cita.ada pepatah mengatakan”bayang-bayang setinggi
badan” artinya mencapapai cita-cita dengan kemampuan dirinya,anjuran ini
mennybabkan seseorang secara bertahap mendapat apa yang diidam-idamkan.
C. KEBAJIKAN
Kebajiajn atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangakan kebaikan pada hakekaatnnya sama
dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma agama dan etika.
Manusia adalah
pribadi yang utuh yang terdiri dari jiwa dan badan, jika manusia itu sudah meninggal maka kedua
hal tersebut akan terpisah.
Manusia merupakan
makhluk sosial, hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong saling
menghargai. Sebaliknya pula saling membenci, mencurigai, merugikan dan
sebagainya.
Manusia dilengkapi
kemampuan jasmani dan rohani dan fasilitas alam sekitarnya.
Kebijakan dapat
kita lihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebahgai
masyarakat, manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia dapat
menentukan diri sendiri mana yang baik dan mana yang buruk. Baik buruk
ditentukan oleh suara hati. Suara hati
adalah semacam bisikan hati yang mendesak seseorang. Sebab nilai suara hati itu
sangat besar dan penying dalam hidup manusia. Suara hati selalu memilih yang
baik. Oleh karena itu jika berbuat sesuatu dengan suara hatinya, perbuatan itu
akan baik. Sebaliknya perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati
kita, maka perbuatan atau tindakan akan buruk.
Setiap masyarakat
adalah kumpulan pribdi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada
hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu.
Jadi baik maupun
buruk dilihat dari suara hati sendiri. Sebagai makhluk Tuhan harus mendengar
suara hati Tuhan juga. Suara Tuhan selalu membisikan agar manusia selalu
berbuat baik dan mengelkkan perbuatan yang buruk. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan
yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan.
Namun adapula
kebajikan yang semu yaitu kebajikan yang terselubung kebajikan. Kebajikan yang
nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber
pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri
Faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku seorang ada 3 hal yaitu:
·
Faktor pembawaan(heriditas)yang telah ditentukan
pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
·
Faktor lingkungan (environment) lingkunngan yang
membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak
lahir .lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan
keluarga,sekolah,dan masyarakat.
·
Faktor ketiga yang membentuk tingkah laku seseorang
adalah pengalaman yang khas yang pernah di peroleh.baik pengalaman yang pahit
yang bersifat negative maupun pengalaman manis yang bersifat positif.memberikan
pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai suatu pertimbangan
sebelum seseorang mengambil tindakan.
D. USAHAN/PERJUANGAN
Usaha/perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.setiap manusia harus berkerja
keras dalam hidupnya,sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.apabila
manusia ingin kaya ia harus kerja keras apabila manuisa ingin menjadi ilmuwan
maka ia harus belajar dan tekun memenuhi semua akademik. Kerja keras pada
dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.sebaliknya
pemalas membuat manusia itu miskin,melarat dan berarti menjatuhkan harkat dan
martabatnya sendiri.
Dalam agamapun di
perintahkan untuk berkerja keras sebagaimana dalam hadist yang diucapakan Nabi
besar Muhammad S.A.W yang ditujukan kepada pengikutnnya:”Berkerjalah kamu
seakan-akan kamu hidup selama-lamanya,dan beriabdahlah kamu seakan kamu akan
mati besok” Allah berfirman dalam Al-Ra’du ayat 11:”Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan suatu kaum,kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri””dari
hadist ini manusia perlu berkerja keras untuk mengubah nasib mereka sendiri.
Untuk berkerja
keras manusia dibatasi oleh kemampuan.karena kemampuan terbatas itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.kemampuan
itu terbatas pada fisik dan keterampilan/keahlian.orang dengan fisik lemah akan
memperoleh penghasilan sedikit,keterampilan akan menghasilkan lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai keterampilan/keahlian.karena itu
mencari ilmu dan keahlian/keterampilan adalah sebuah keseharusan.sebagaimana
dinyatakan dalam ungkapan sastra:”Tuntulah ilmu dari buaian sampai ke liang
lahat”dalam pendidikan dikatakan sebagai”long life education”.
Apabila system ini
diangkat ke tingkat organisasi Negara,makan Negara akan mengatur
perjuangan/usaha warga negarannya sedemikian rupa,sehingga perbedaan tingkat
kemakmuran antara sesama warga Negara dapat dihilangkan atau tidak teralu
mencolok.keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan/ideology yang di anut suatu
Negara.
Dalam Negara yang
menganut ideologi liberalism,kesadaran individu yang lebih berperan untuk
membantu individu lain yang kurang /tidak mampu berkerja keras memperoleh
penghasilan yang layak.jika individu tidak punya kesadaran atau tingkat kesadaran yang
rendah untuk membantu yang lain yang
kurang/tidak mampu ,maka akan muncul
perjuangan bebas dan persaingan bebas.
Sebaliknya dalam
Negara yang menganut ideology komunis,Negara
yang lebih berperan dalam mengatur usaha/perjuangan para waarga negaranya.setiap
warga Negara harus tunduk dan patuh pada ketentuan yang ditetapkan
Negara,bahkan dengan paksaan dan kekerasan.
E. KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan
tuhan.Menurut Prof.Dr.Harun Nasution,ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran
naturalisme,aliran inteletualisme,dan aliran gabungan.
a)
Aliran
Naturalism
Hidup manusia itu
dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi,kekuatan
gaib itu natur dan itu dari tuhan.tetapi bagi yang tidak percaya pada
tuhan.natur itulah yang tertinggi.
Bagi yang percaya
tuhan,tuhan itulah kekuasaan teringgi.manusia adalah mahkluk ciptaan tuhan
karena itu manusia mengabdi keapda tuhan berdasarkan ajaran-ajaran tuhan yaitu
agama,ajaran agama itu ada 2 macam yaitu:
i.
Ajaran
agama dogmatis, yang disampaikan oleh tuhan pada nabi-nabi.ajaran agama
yang dogmatis bersifat mutlak(absolute),terdapat dalam kitab suci al-quran dan
hadist.sifatnya tetap tidak berubah-ubah.
ii.
Ajaran
agama dari pemuka-pemuka agama,yaitu sebagai hasil pemikiran
manusia,sifatnya relative(terbatas).ajaran agama dari pemuka-pemuka termasuk
kebudayan,terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka
agama.sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Apabila jaman
naturalime ini dihubungkan dengan pandangan hidup.maka keyakinan itu bermula
dari tuhan.jadi,pandangan hidup di landasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui
agamanya.padangan hidup yang dilandasi bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang
menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup realigius(keagamaan)
Sebaliknya apabila
manusia tidak mempercayai adanya tuhan,natur adalah kekuasaan tertinggi,maka
kekuatan itu bermula dari kekuatan natur.pandangan hidup yang didasari oleh
kekuatan natur sifatnya atheism.ini disebut pandangan hidup komunis.
b)
Aliran
Intelektualisme
Dasar aliran ini
adalah logika/akal,manusia yang mengutamakan akal dengan akal manusia
berpikir.manusia yakin bahwa dengan kekuatan berpikir(akal)kebajikan itu akan
didapat dengan sukses.dengan akal diciptakan teknologi,teknologi adalah alat
bantu untuk mencapai kebajikan maksimal,walaupun teknologi member akbiat yang
bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dari
bahasa arab,artinya kalbu,yang berpusat di hati,sehingga timbul istilah”hati
nurani”artinya daya rasa.aliran ini di anut oleh orang barat karna hati nurani
mereka tipis yang menonjol adalah akal mereka.
Apabila aliran ini
di hubungkan dengan pandangan hidup,maka keyakian manusia itu bermula dari
akal.pandangan ini disebut liberalism,kebebsan akal menimbulkan kebabasan
bertingkah laku dan berbuat.
c)
Aliran
Gabungan
Dasar aliran ini
adalah kekuatan gaib dan akal.kekuatan gaib yaitu kekuatan yang berasal dari
tuhan,percaya pada tuhan sebagai dasra keyakinan.sedangkan akal adalah dasar
kebudayaan,yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Apabla aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup,maka akan timbul dua pandangan hidup.apabila
keyakinan lebih berat akan logika berpikir sedangkan hati nurani di nomor
duakan kekuatan gaib dari tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan dan
logika berpikir ditekankan pada logika berpikir kolektif pandangan hidup ini
disebut sosialisme.
Apabila dasar
keyakinan itu gaib dari tuhan dan akal,kedua-duanya mendasari keyakinan secara
berimbang,akal dalam arti baik dalam logika berpikir maupun dalam hati
nurani,logika berpikir baik secara individual maupun kolektif secara pandangan
hidup ini disebut sosialisme-religius.
F.LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia mempunyai
pandangan hidup bagaimanpun bentuknya.kita harus mempunyai langkah-langkah
berpandangan hidup ini,karna hanya dengan langkah-langkah itulah kita dapat
memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik.adapun langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Mengenal
Mengenal merupakan
suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas
hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu mempunyai pandangan hidup,maka dapat
kita pastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada,dan bahkan
hidup itu ada sebelmu manusia diturunkan ke dunia.sedangkan kita sebagai
mahkluk yang beragama,khususnya islam,kita mempunyai pandangan hidup yaitu
al-quran,hadist dan ijmak ulama.
2.
Mengerti
Tahap kedua untuk
berpandangan hidupb yang baik adalah mengerti.mengerti disni maksdunya yaitu
mengerti tentang pandangan hidup itu sendiri.bagi yang berpandangan hidup pada
agama islam hendaknya kita mengerti apa itu al-quran,hadist,dan jimak itu dan
bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Mengerti tentang
pandangan hidup disini memegang peranan penting.karena dengan mengerti,ada
kecenderungan mengikuti apa yang di dapat dalam pandangan hidup itu.
3.
Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup
itu.dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan
benar mengenai kebenaran pandangan hidup
itu sendiri.
Menghayati disini
dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,yaitu
dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan terhadap pandangan hidup itu
sendiri.langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati
ini,menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup,bertanya kepada
orang yang lebih tau dan lebih berpengalaman terhadap pandangan hidup itu atau
mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah mengenai
mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakanm
langkah yang menentukan pada langkah yang selanjutnya. Bila dalam mengerti dan
menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas,maka langkah selanjutnya akan
memperkuat keyakinannya.
4.
Meyakini
Meyakini ini
merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh kepastian sehingga dapat
dicapainya suatu tujuan hidupnya.dengan meyakini berarti secara langsungn ada
penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.dalam meyakini ini penting
juga adanya iman yang teguh.sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan
terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya
tersugesti..
5.
Mengabdi
Dengan mengabdi
maka kita akan merasakan manfaatnya.sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini
dapat dirasakan oleh diri kita sendiri.dan manfaat itu sendiri dapat terwujud
di masa masih hidup atau pun seseudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Jadi jika kita
sudah menenal,mengerti,menghayati dan meyakini pandangan hidup ini maka
selayaknya disertai dengan pengabdian
6.
Mengamankan
Proses mengamankan
ini merupakan langkah terakhir.tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila
belum mendalami langkah sebelumnya lalu aka nada proses mengamankan ini.langkah
yang terakhir ini merupakan langkah yang paling terberat dan benar-benar
membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu
demi tegaknya pandangan hidup itu.
Komentar
Posting Komentar